Covid-19 sebagai Pandemi
oleh: Ni Luh Cindrayanti

Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus corona yang berawal dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Oleh karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Virus corona umumnya ditemukan pada hewan, seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan. Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.

Orang yang dapat terinfeksi virus corona, yaitu mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya. Gejala dari virus corona pada umumnya adalah demam dengan suhu tubuh mencapai 38°C dengan disertai menggigil, batuk kering, sesak nafas, pilek, hidung berair serta bersin-bersin dan nyeri tenggorokan. Oraang dapat terinfeksi virus corona dari orang yang menderita virus corona karena yang sudah mengalami virus corona akan mengalami pilek,batuk ataupun bersin-bersin. Penyebaran COVID-19 bisa terjadi karena adanya kontak fisik antara orang yang mengalami gejala dan orang yang tidak mengalami gejala.

COVID-19 juga dapat ditularkan dari hewan peliharaan seperti anjing atau kucing karena sering melakukan kontak fisik dengan hewan. Pada hewan peliharaan terdapat berbagai bakteri umum seperti E-coli dan Salmonella yang dapat berpindah antara hewan peliharaan dan manusia.COVID-19 dapat bertahan selama 1-14 hari atau 2 minggu, penderita akan mengalami demam dan harus mengalami penanganan supaya tidak mengalami gejala lanjutan atau bahkan terjadinya komplikasi.

Sulit membedakan antara orang yang terinfeksi COVID -19 dengan orang yang mengalami flu biasa karena orang yang terinfeksi COVID-19 dan flu biasa akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam,batuk dan pilek. Walaupun gelajanya sama tetapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga sulit untuk mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut. Pemeriksaan medis disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.

Pencegahan COVID-19 bisa dilakukan dari kesadaran diri sendiri, karena kebersihan sangat berpengaruh terhadap terjadinya penularan virus. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 diantarany dengan menjaga jarak dengan orang yang ada di sekitar kita, rajin mencuci tangan supaya tidak ada kuman ataupun bakteri yang menempel di tangan, memakai masker saat bepergian keluar rumah dan menjaga imun tubuh agar tetap stabil supaya tidak mudah untuk terserang penyakit

(Ni Luh Cindrayanti merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Bali angkatan 2020/2021)

Hubungi kami di WhatsApp
1