KARANGASEM – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Karangasem bukanlah tempat yang mengerikan seperti yang dibayangkan oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya perhatian para pengelola LPKA Klas II Karangasem dalam bidang pendidikan, khususnya kepada anak-anak binaan yang sempat putus sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan mereka dan untuk menyetarakan mereka dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
Demi mewujudkan hal tersebut, pengelola LPKA Klas II Karangasem menggaet para penggerak dan praktisi pendidikan di Kabupaten Karangasem untuk membantu pengelola LPKA Klas II Karangasem dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, di antaranya Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Karangasem, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Karangasem, dan STKIP Agama Hindu Amlapura, Jumat (13/9).
Reinhards Indra Pitoy, Kepala LPKA Klas II Karangasem, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk usaha untuk menyetarakan pendidikan anak-anak binaan yang sempat putus sekolah. Beliau juga mengatakan jenjang kesetaraan yang diadakan, yaitu kejar paket A, B, dan C yang akan dilangsungkan di LPKA Klas II Karangasem.
“Lokasi pelaksanaan pembelajaran kesetaraan ini akan dilangsungkan di LPKA Klas II Karangasem, mengingat anak-anak binaan dalam proses pengawasan dan tidak memungkinkan diajak keluar LPKA. Sementara itu, untuk ujian akan dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar Kab. Karngasem. Oleh karena itu, tutorlah yang akan kami hadirkan ke sini. Total siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan berjumlah 21 orang, di antaranya kejar paket A (setara SD) sebanyak 10 orang, kejar paket B (setara SMP) sebanyak 9 orang, dan kejar paket C (setara SMA) sebanyak 2 orang. Tutor yang akan mengajar nanti berasal dari SKB Karangasem dan STKIP Agama Hindu Amlapura,” imbuhnya.
I Gusti Ngurah Kartika, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Karangasem sangat menyambut baik kegiatan ini, karena dengan membina anak-anak angka putus sekolah dapat ditekan. Di samping itu, gagasan LPKA yang bekerja sama dengan SKB dan STKIP Agama Hindu Amlapura ini sesungguhnya juga sangat mendukung pewujudan visi misi Karangasem, yaitu menjadikan Karangasem yang cerdas, bersih, dan bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana.
“Dengan membina anak-anak yang putus sekolah di LPKA ini kami selaku pemerintah sangat mengapresiasi sekali kegiatan ini karena ini merupakan wujud realisasi visi, misi Karangasem yaitu Cerdas, Bersih, dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana,” ucapnya.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Karangasem, Drs. I Wayan Oka dan Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, Drs. I Wayan Dwija, M.Pd., dalam sambutannya menyatakan kesiapan mereka untuk mengerahkan tenaga dan pikiran untuk membantu anak-anak binaan dalam dunia pendidikan. Mereka meyakinkan baik dari tutor dan materi akan mencukupi kegiatan belajar para siswa nantinya.
Dwija juga menambahkan bahwa sebagai perguruan Tinggi STKIP Agama Hindu Amlapura merasa sangat berbangga mendapat tawaran untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak binaan di LPKA Klas II Kabupaten Karangasem sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengabdian terhadap masyarakat.
“Kami berbangga mendapat tawaran ini sebab selain kami memang bergerak di dunia pendidikan, kami juga mampu mengimplementasikan program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelnggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pembinaan terhadap anak-anak di LPKA Kabupaten Karangasem,” ucapnya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan berguna bagi anak-anak binaan di LPKA Kabupaten Karangasem demi meningkatkan mutu serta kualitas mereka baik dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Setelah penandatanganan nota kesepahaman antara LPKA Kabupaten Karangsem bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Karangasem, Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Karangasem dan STKIP Agama Hindu Amlapura selesai dilakukan, pendidikan kesetaraan kejar paket A, B, dan C di LPKA dibuka secara resmi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Sudjonggo, yang turut hadir dalam acara ini.
“Kegiatan kesetaraan pendidikan ini luar biasa dan semoga bisa berlanjut tak hanya di LPKA, tetapi juga bisa dilakukan di LP Dewasa” ucapnya. (Mar&Ary Red.)