Gerakan 3M untuk Lawan Corona

Gerakan 3M untuk Lawan Corona
oleh: I Made Edy Pramanata

Virus Corona merupakan jenis virus baru,yang telah menyerang masyarakat Dunia dan khususnya Indonesia saat ini.Dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov, virus Corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus Corona yang menular ke manusia bisa menyebabkan peradangan saluran pernapasan.Dalam kondisi paling kritis seseorang yang terkena Virus Corona suhu tubuhnya bisa naik drastis lebih dari 38 derajat celcius.
Gejala COVID-19 hampir mirip dengan flu biasa. Namun demamnya lebih tinggi di atas 38 derajat. Kemudian penderitanya mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, kadang juga sesak napas. Tapi untuk infeksi paling berat bisa mengalami gagal napas. Secara umum, seorang yang terinfeksi virus Corona memiliki gejala seperti demam, gangguan pernapasan, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan letih.

Menurut riset, Virus Corona sensitif terhadap panas dan dapat secara efektif dinonaktifkan oleh pelarut lipid dengan suhu setidaknya 56℃ selama 30 menit. Selain itu, bisa juga dinonaktifkan dengan eter, alkohol 75 persen, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan kloroform.

Setelah hampir dua bulan virus ini mewabah, akhirnya pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan darurat global terhadap virus corona. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasi darurat bukan karena penyebaran virusnya di Tiongkok, melainkan karena sudah menyebar luas ke banyak negara.

Di tahun 2021 ini, penyebaran Virus Corona di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Penyebab utamanya ialah kurangnnya kedisiplinan masyarakan terhadap protokol kesehatan. Untuk itu, mari bersama-sama memutus mata rantai COVID-19 dengan cara melakukan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dengan Sabun, dan Menjaga Jarak). Dengan cara tersebut, penularan COVID-19 di Indonesia pasti dapat ditekan.

(I made Edy Pramanata merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Bali angkatan 2020/2021)