AMLAPURA-Kaum milenial STKIP Agama Hindu Amlapura yang juga menjadi anggota KMHDI Karangasem menghadiri Sarasehan Hari Pahlawan, Minggu (17/11/2019) di Aula SKB Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini bertujuan untuk kaum milenial mengingat atau mengenang perjuangan para legiun veteran untuk mempertahankan bangsa Indonesia dari para penjajah.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para legiun veteran yang diwakili oleh I Made Oka yang sekaligus sebagai pembicara di dalam kegiatan ini. Beliau sangat mengharapkan kaum milenial di manapun berada untuk tidak sekali-kali melupakan yang namanya JASMERAH (jangan sekali – kali melupakan sejarah) karena sejarah adalah bagian dari bangsa itu sendiri. Oleh karena itu, Beliau berharap bahwa kaum milenial sekarang adalah sebagai pendobrak perubahan dalam membangun bangsa.
“Kaum generasi milenial hendaknya jangan melupakan “JASMERAH”. Jangan Sekali-sekali melupakan sejarah. Barang siapa yang melupakan sejarah, mereka sesungguhnya tidak mensyukuri nikmat kemerdekaan yang dirasakan saat ini,” tuturnya dengan semangat yang menggebu-gebu.
Dalam kesempatan ini hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Gede Dana di sela-sela kesibukan beliau untuk memberikan motivasi kepada kaum milenial dalam memupuk sikap kepahlawanan. “Saya harap kaum milenial mampu mengimplementasikan apa yang telah diperjuangkan oleh para pejuang kita, memberikan pengabdian lebih terhadap bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan SDM kita terlebih dahulu,” tegasnya.
Materi dilanjutkan oleh ketua PD KMHDI BALI I Gusti Putu Kirana Dana (Togar). Beliau memaparkan keadaan Indonesia seperti peperangan di Kuruksetra sangat memperihatinkan keadaan bangsa kita, yang bukan dijajah oleh negara lain. Namun saling bertarung dengan sesama warga negara Indonesia. Kaum milenial seharusnya bergerak sebagai pejuang yang bisa menumpas Radikalisme sebagai salah satu ancaman di negara kita NKRI.
Perwakilan milenial yang juga merupakan Ketua BEM STKIP Agama Hindu Amlapura, Ni Nyoman Wahyu Meitriani yang ditemui di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan bahwa perjuangan kaum milenial sekarang ini sesungguhnya lebih berat dari pada menghadapi penjajah, karena musuh bagi kaum milenial dewasa ini adalah sesuatu yang tidak tampak, yakni era digital dengan berbagai serangan di dunia maya yang dapat merongrong karakter generasi muda jika tidak mampu mawas diri. Wahyu mengajak kaum muda secara bijak mengisi kemerdekaan ini dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan-serangan di dunia maya yang dapat membunuh karakter bangsa. (Dian-Red)