Cerpen karya: I Gede Januada
Tepat pukul 05:30 aku terbangun karena alarm HP ku. Aku pun langsung mandi dan berpakaian. Lalu aku sarapan kemudian berangkat ke sekolah. Pagi itu, aku sangat bersemangat karena hari itu adalah hari ujian praktIk pertamaku. Aku sangat bersemangat ke sekolah, tanpa mengetahui bahwa berita tentang virus Corona sudah menyebar di seluruh tanah air bahkan dunia.
Saat aku tiba di depan sekolah, banyak siswa lainnya yang sudah ada di sana tetapi tidak masuk ke dalam sekolah karena gerbang sekolah ditutup.
Aku pun bertanya kepada temanku “Kenapa pintu gerbang belum dibuka? Satpamnya belum bangun?”
“Katanya sih hari ini libur, soalnya virus Corona udah nyebar ke seluruh Indonesia, katanya sihh”. Jawab temanku yang juga belum begitu tahu kenapa gerbang sekolah ditutup.
Beberapa menit kemudian datang dua orang satpam yang memberitahukan bahwa sekolah diliburkan karena virus Corona. Mereka menyuruh semua siswa untuk kembali pulang ke rumah masing-masing. Lalu beberapa jam kemudian, guru di masing-masing jurusan memberitahukan bahwa ujian praktik dibatalkan dan akan digantikan dengan beberapa tugas online.
Setelah beberapa minggu berlalu aku mendapat informasi dari guru wali kelasku bahwa semua siswa kelas XII diluluskan.
Aku terkejut mendengar berita bahagia sekaligus membingungkan ini.
Seperti menang tanpa berjuang.
Ada rasa bahagia ada juga rasa kecewa karena ujian praktik dibatalkan, yaitu ujian yang aku tunggu-tunggu dan aku pelajari selama 3 tahun.
Tetapi karena keadaannya sudah seperti itu, ya mau bagaimana lagi?
“Gak apa-apa lah yang penting aku udah lulus” kataku dalam hati sembari menyemangati diriku sendiri.
(I Gede Januada adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Hindu, STKIP Agama Hindu Amlapura angkatan 2020/2021)