Amlapura, 16 Maret 2019
Pada Jumat, 15 Maret 2019, STKIP Agama Hindu Amlapura menggelar Seminar Sastra yang bertajuk “Proses Kreatif Penciptaan Karya Sastra Puisi. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura, para dosen dan pejabat struktural STKIP, serta Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura yang pada kesempatan itu membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, Drs. I Wayan Dwija, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan seminar semacam ini sangat penting dilakukan dalam rangka merangsang proses kreatif mahasiswa dan dosen STKIP untuk berkarya dan berkarya. “Saya sangat mengapresiasi gagasan panitia kegiatan yang dimotori oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa Bali untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan potensi dan penggalian potensi-potensi terpendam di bidang sastra yang ada pada mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura.” Ujar Ketua STKIP.
Acara Seminar sastra tersebut menghadirkan 6 orang satrawan Karangasem yang sudah tidak perlu diragukan lagi kiprahnya dalam bersastra, baik sastra Indonesia maupun sastra Bali modern. Narasumber yang dihadirkan pada kesempatan itu adalah IDK Raka Kusuma (sastrawan senior Karangasem), I Putu Supartika, I Nyoman Agus Sudipta, I Ketut Sandiyasa, Wikana Seraya, dan I Wayan Paing. Dalam sesion penyampaian materi, masing-masing sastrawan tersebut menceritakan proses kreatif yang dilakukan dalam mencipta sebuah karya sastra. Menyimak paparan itu, ternyata proses kreatif dalam mencipta sastra, baik puisi, cerpen, ataupun novel antara yang satu dan yang lainnya berbeda-beda. Imajinasi mereka tampak melayang-layang tatkala melakukan proses kreatif itu.
Mahasiswa peserta seminar yang menyimak hal itu tampak sangat antusias. Beberapa di antaranya ada yang bertanya terkait tips-tips agar karya sastra yang diciptakannya bermutu, ada yang menanyakan tips memulai menulis, bahkan ada yang menanyakan tips dalam mencari masalah yang ingin ditulis. dari berbagai pertanyaan yang disampaikan tersebut, tampak bahwa peserta kegiatan menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap dunia tulis-menulis dan dunia sastra. Ke depan, STKIP Agama Hindu Amlapura sesantiasa akan terus mengoptimalkan penyelenggaraan event-event semacam ini karena sesungguhnya pengetahuan mahasiswa tidak hanya dibentuk dari proses pembelajaran di kelas, tetapi juga melalui aktivitas akademik semacam ini. (Red)